Joshaxis: Pemburu Hantu

Thursday 1 October 2009

Pemburu Hantu

Jumat malam, 13 Mei 2005, tiba-tiba dering HP butut milik Joshi berbunyi, dan ketika tombol berlampu hijau di HP tersebut ditekannya, seketika terdengar suara Wiwin temannya, “Josh, ada kabar sebentar lagi Pemburu Hantu yang di TV itu ke rumah seberang gang ku, yuk kita lihat.”

“Apa? Pemburu Hantu, wah boleh juga nih, beberapa waktu lalu ketika sang Pemburu Hantu tersebut mampir ke Harapan Indah, aku tidak sempat nimbrung melihatnya,” bisik Joshi dalam hati. “Okey, ‘ntar aku berangkat sama Luki, deh!”

Singkat cerita malam itu Joshi bersama dua orang temannya, Luki dan Anna berangkat dari Perumahan Harapan Indah menuju ke Perumahan Permata di mana rumah Wiwin berada (kebetulan antara Harapan Indah dan Permata tidaklah jauh jaraknya).

Sesampainya di sana terlihat banyak orang yang sedang menunggu dan lalu lalang. Berbekal kamera tua, Joshi ingin mengabadikan moment tersebut. ‘Siapa tahu bisa memotret hantunya?’ “Wow tentu fantastis dan jadi berita heboh dari Harapan Indah!” angannya.

Namun ternyata, berita yang di terima Wiwin hanya issue belaka. Sang Pemburu Hantu ternyata bukan ke Permata, melainkan ke Tambun – Bekasi, yang letaknya cukup jauh dari Harapan Indah. Akhirnya Joshi, Luki dan Anna pulang dengan tawa kecewa karena telah sedikit tertipu dengan berita tak bernama.

Tidak sedikit orang seperti Joshi (bukan nama sebenarnya) selalu haus akan berita, baik itu sporty, teknologi, analogi, bahkan misteri. Joshi hanya tersenyum bila mengingat semuanya itu, ternyata malam itu bisa dibilang dialah yang memburu ingin bertemu hantu untuk mendapatkan foto terbaru.